Tutorial Menerjemahkan Manga

Bagi kalian yang ingin mendaftar sebagai penerjemah di mangakita, mohon pelajari cara menerjemahkan ini baik-baik, ya. Kalau begitu, langsung saja kita mulai ….

 

Di bawah ini adalah contoh gambar yang harus diterjemahkan, perlu diingat bahwa arah membaca manga (komik Jepang) itu dari kanan ke kiri

Contoh 1


Contoh menerjemahkan gambar di atas:

Halaman 1
1. APA KABAR? NAMAKU NAKIRI ALICE
2. BARU-BARU INI, AKU DIKELUARKAN DARI AKADEMI TOOTSUKI!
3. AKU HARAP KITA BISA BERTEMAN BAIK
4. TULISAN LUAR BUBBLE: ALICE SELALU BERSEMANGAT SEPERTI BIASANYA!
5. T/N: HISHO BERARTI SEKRETARIS PENGUCAPANNYA MIRIP DENGAN HISAKO
6. ORANG-ORANG YANG SEDANG BERSEDIIIIIH INI JUGA DIKELUARKAN SAMA SEPERTIKU
7. MEREKA SANGAT SEDIH, AKU BAHKAN TIDAK SAMPAI SANGGUP MELIHATNYA
8. NAMUN, KESEDIHAN MEREKA MASIH BELUM SEBERAPA JIKA DIBANDINGKAN DENGAN KESEDIHAN HISHOKO-CHAN

 

Yang harus kalian perhatikan:

1. Gunakanlah huruf kapital saat menerjemahkan.

2. Beri nomor pada setiap kalimat/ terjemahan.

3. Jika ada tulisan di luar bubble percakapan, beri tulisan “TULISAN LUAR BUBBLE” sebelum kalimat terjemahannya seperti kalimat nomor 4 pada terjemahan di atas.

4. Jika di balon percakapan dalam gambar hanya tertulis nama karakternya saja, kalian harus tetap tulis nama karakter itu dalam skrip terjemahan kalian.

5. Terjemahan harus sesuai dengan EYD.

Khusus untuk yang nomor 5 ini, banyak sekali yang masih salah. Berikut merupakan kesalahan umum yang biasa dilakukan penerjemah dan cara penulisannya yang benar…

– Untuk kata-kata yang memiliki awalan seperti “disana, disini, disitu, dirumah, disekolah” penulisannya harus dipisah menjadi “di sana, di sini, di situ, di rumah, di sekolah, dst”. Mudahnya kalian pahami rumus ini:

Awalan [di + keterangan tempat] harus dipisah, contoh: Di situ, di sana, di rumah, di sekolah, dst

Awalan [ke + keterangan tempat] harus dipisah, contoh: Ke sana, ke sini, ke situ, ke sekolah, dst

untuk awalan ke-, khusus untuk penggunaan kata “keluar”, jika penggunaan kata keluar dimaksudkan sebagai lawan kata masuk, maka harus disambung menjadi “keluar”. Tetapi jika untuk menunjukkan kata tempat, maka kata itu harus dipisah menjadi “ke luar” sama seperti kata “ke rumah”.

pengecualian juga untuk kata “kemari”, “kepada”, dan “daripada”. Penggunaan ketiga kata tersebut tidak perlu dipisah.

Awalan [di + kata kerja], nah yang ini baru bisa digabung, contoh: Dipukul, dikalahkan, dihajar, dst.

 

– Jika kalian masih sering menulis kata “memberitahu” seperti itu, penulisan yang benar itu adalah “memberi tahu”. Jadi ingat baik-baik ya yang benar “memberi tahu” bukan “memberitahu”.

– Elipsis. Saat menerjemahkan, perhatikan baik-baik elipsisnya. Apa itu elipsis? Elipsis itu tanda titik tiga di akhir kalimat yang biasanya terpotong seperti ini:

1. Bukankah kau seharusnya sudah… —> nah titik tiga di akhir kalimat ini namanya elipsis,

2. …mati?!

Contoh lain:

1. Ya… aku sudah tahu soal itu

Contoh lain:

1. Seharusnya dia sudah mati, tapi kenapa dia masih bisa…

Pokoknya, jika ketemu kalimat yang menggunakan elipsis, jumlah titiknya jangan ditambah atau dikurangi

Oke, ini dulu aja kalau mimin temuin lagi kesalahan EYD bakal ditulis di sini, lanjut ke nomor 6 yah ….

 

6. Jangan sampai lupa tanda bacanya, pengecualian untuk tanda (titik) di akhir kalimat. Kalian tidak perlu memberikan tanda titik (.) di akhir kalimat. Namun, perhatikan baik-baik penggunaan tanda koma setelah kata-kata “tapi”, “namun”, “jadi”, dst.

7. Jika ketika menerjemahkan kalian menemukan balon percakapan yang menempel, penulisan harus tetap dipisah. Perhatikan contoh di bawah ini untuk lebih jelasnya:

Halaman 5:
1. AKU SUDAH MENGKHIANATI KALIAN SEMUA SEBELUMNYA, ‘KAN? AKU TIDAK…
2. KAU AKAN BERKATA “AKU TIDAK BERHAK BERADA DI SINI” LAGI, ‘KAN?! AKU SUDAH MUAK MENDENGARNYA!
3. KITA MEMPUNYAI IKATAN YANG KUAT SEBAGAI SESAMA ANAK KELAS SATU. DAN TERLEBIH LAGI
4. KITA MEMILIKI HUBUNGAN YANG KUAT SEBAGAI TRIO JUBAH PUTIH!
5. …AKU SUDAH TAHU KOK, TERIMA KASIH
6. JADI BISAKAH KAU MELEPASKANKU?
7. TAPI KAU TAHU, HAYAMA… MENGINGAT YUKIHIRA SUDAH MENGALAHKANMU,
8. ARTINYA JIKA KITA BERSAING LAGI, MUNGKIN HASILNYA TIDAK AKAN SAMA SEPERTI SAAT DI PEMILIHAN MUSIM GUGUR, MENGERTI?
9. JADI, TUNGGU SAJA HINGGA PERTANDINGAN KITA YANG SELANJUTNYA…
10. …TENTU, AKU SIAP MENERIMA TANTANGANMU KAPAN PUN
11. YA… JANGAN SAMPAI LUPA YA
12. …BANYAK HAL YANG TERJADI

– Kalimat nomor 3 dan 4 serta kalimat nomor 7 dan 8 merupakan kalimat yang terdapat dalam 2 bubble yang menempel, namun penulisannya tetap harus dipisah supaya tidak membingungkan editor.

8. Kalian harus perhatikan jika ada idiom/ frasa/ kata-kata kompleks lain yang tidak bisa diterjemahkan secara harfiah menggunakan google translate. Banyak penerjemah yang terkadang memaksakan untuk menerjemahkan idiom atau suatu frasa kompleks. Mudahnya untuk mendeteksi mana idiom atau bukan, dan mana frasa yang kompleks atau bukan, kuncinya kalian coba teliti baik-baik, biasanya kalau ketemu idiom dan frasa kompleks itu jika diterjemahkan secara harfiah itu untuk dibaca saja rasanya kurang pas atau aneh. Perhatikan contoh di bawah ini:

– John kicked the bucket today, we better prepare for his funeral.

Frasa “kicked the bucket” pada kalimat di atas merupakan idiom yang artinya “Mati”. Coba kalian terjemahkan secara harfiah menjadi “menendang ember” aneh, kan? Soalnya selanjutnya dijelaskan bahwa “we/ kami” harus mempersiapkan pemakaman untuk subjek bernama “John”.

Contoh lain:

A: Do you think you can win against him?

B: Heh! Piece of cake!

Nah, perhatikan baik-baik contoh lain di atas. Frasa piece of cake di atas itu tidak bisa diterjemahkan secara harfiah menjadi “sepotong kue”, lo ya! Arti dari frasa “Piece of cake” di atas adalah “Itu mudah” atau “mudah sekali”.

Kamus-kamus ampuh yang bisa kalian akses untuk melihat makna dari idiom atau kata-kata kompleks lainnya ada di bawah ini:
The Free Dictionary by Farlex

Cambridge Dictionary

Oxford Dictionary

Jadi, jangan cuma andalkan Google Translate, ya!

Poin nomor 8 ini sangat penting, banyak penerjemah yang belum menguasainya, memang sulit dan tidak ada jalan pintas untuk bisa membedakan mana idiom, tapi kalau mau belajar pasti akan dibantu jika nantinya kalian diterima.

9. Kalian bisa menerjemahkan di notepad maupun microsoft word, namun kami lebih prefer ke notepad karena ringan dibuka.

10. Jika ada balon percakapan isinya cuma “gah”, “geh”, “arrgghhh”, “ack”, dst kalian tidak perlu menulisnya dalam skrip terjemahan kalian, kecuali jika kalian menerjemahkan dari Bahasa Jepang.

 

Yap, itu saja yang bisa mimin beritahu, semangat mempelajari apa yang mimin sampaikan di atas, ya!