Yuuma sedang berdiri di ambang jendela kelas, siap melompat. Ia diselamatkan oleh teman sekelasnya, Hina, yang menghentikannya dengan pertanyaan aneh: “Apakah kamu tahu seratus cerita hantu?”
Hina memperkenalkan Yuuma pada ritual mengerikan: menceritakan seratus kisah horor akan mengundang kemunculan hantu… dan mungkin membawa kematian. Bagi Yuuma, yang putus asa, ritual ini menawarkan “kesempatan baru” untuk hidup—atau cara baru untuk mati.
Malam demi malam, sendirian di ruangan gelap, Yuuma menceritakan satu per satu kisah hantu kepada pembaca, dengan bayangan teror yang kian menebal. Setiap bab membawanya lebih dekat ke angka seratus, dan lebih dekat pada takdirnya sendiri. Akankah ia menemukan alasan untuk hidup, atau justru bertemu kematian yang telah lama ia cari?







Komentar